Thursday, February 14, 2013

Sebut saja aku penggemarmu





Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu bicara dan mempertahankan pendapatmu (meski kau tahu itu salah) dengan cara perempuan mempertahankan argumennya di depan khalayak. Penggemar caramu menyiapkan jurus jurus maut yang membuatku kehabisan akal dan kau tersenyum penuh kemenangan.


Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu menunjukan perhatianmu pada sesuatu. Penggemar caramu membaca hingga menundukkan wajahmu, memaksa retina mu bekerja lebih keras untuk membedakan hijau dan biru. Penggemar caramu memperhatikan snow flakes dengan menepuk nepuk salju yang menempel di dinding gedung rumahmu, hingga para tetanggamu keheranan melihatmu.


Sebut saja aku penggemarmu, pengemar caramu menghibur diri menikmati masa masa patah hatimu dengan banyak bercerita dan tak mau berdiam diri (karena kau pasti memikirkannya). Penggemar caramu menghabiskan es krim lalu tak sadar sisa sisanya masih berkumpul di ujung bibirmu, dan kau tanpa sadar berbicara dengan banyak orang setelahnya, dan saat aku berusaha membersihkannya, kau menampik tanganku dengan mengacungkan jari telunjukmu di depanku.


Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu berjalan sambil menendang nendang kerikil kecil di tepian jembatan hingga kerikilnya berjatuhan ke sungai, dan kau tertawa setelahnya. Ku pikir itu tindakan yang aneh, tapi kau menganggapnya normal, lalu balik menuduhku aneh, karena tak mentertawakan ulahmu seperti yang lainnya.


Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu membaca buku buku manajemen sembari mencomot potongan kiwi segar dan meneguk jus wortel, kesukannmu. Penggemar caramu menceramahiku tentang bagaimana menjadi vegetarian, dan pentingnya menjaga berat badan bagi perempuan ( ini aku tak setuju )


Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu tak mengacuhkanku dan tak mengindahkan perintahku, tetapi saat aku tak ada, sebenarnya kau melaksanakannya semua kan ? aku tahu itu. Penggemar caramu membantah dan tak pernah mau kalah dalam hal apapun.


Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu membuat perasaanku berantakan dengan membandingkanku dengan yang lain. Penggemar caramu menyengajakan bercerita tentang kelebihan ini dan itu, yang membuatku berkali kali jatuh, tapi kau membuatku keluar dari perangkap lagi.


Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu bermain dengan anak anak kecil, dan merelakan wajahmu dipukuli oleh mereka. Penggemar caramu melirikku sampai tak ada yang tahu kalau kau memperhatikanku, lalu aku cuma tersenyum sendiri dan kau menyadarinya, lalu dunia seperti membeku  dan tak bisa mencair lagi. Penggemar caramu tersenyum tanpa ada kesan manis sama sekali, dan aku tahu itu gayamu sehari hari.


Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu menutupi kegugupanmu saat berbicara denganku dengan memandang bibirku, bukan mataku. Penggemar caramu menulis di depan jendela, lalu aku berteriak teriak memanggilmu dari luar dan kau sengaja tak membukakan pintumu, membuatku menggigil kedinginan, lalu kau malah menyuruhku pulang saja.


Sebut saja aku penggemarmu, penggemar caramu memejamkan mata mengabaikan semuanya, lalu kau menangis saat kau merasa terbebani oleh semuanya. Penggemar caramu tersenyum yang melelehkan dunia. Penggemar caramu berpura pura tak terjadi apa apa.Penggemar caramu tertawa. Penggenar caramu menari, penggemar caramu mengacaukan keseimbangan semesta dan sistem syaraf pusatku dengan caramu memasang wajah manis berlesung pipi tersenyum di depanku. Aku lah penggemar mu, penggemar segalanya. 


Tapi jangan pernah anggap aku mencintaimu. Itu saja



No comments:

Post a Comment