Monday, June 25, 2012

Dan Hujan Turun (lagi)

Dan hujan turun lagi
saat aku berjalan melangkah gontai ke kotamu
dan kau menyambutku, membawakan payung merah yang pernah kau pinjamkan padaku.
kulit tanganmu tampak mengkerut, mungkin terlalu lama kau menungguku di ujung jalan ini.

Dan hujan turun lagi,
saat kita berlarian di tepi Lahn, tepat di seberang rumahmu membentang
Memaksa berteduh hanya di bawah rimbun dedaunan
Dan kau menyanyikan lagu sendu, wajahmu tampak memucat, mungkin terlalu lama kau kehujanan mengejarku sampai di ujung jalan ini.

Dan hujan turun lagi
saat aku memandangi foto foto di dinding kamarmu,
saat aku membaca helai demi helai kumpulan suratmu,
saat aku menjumput untai demi untai tangkai maple kesukaanmu

Dan hujan turun lagi
saat aku berusaha menghapus jejak gerimis kemarin di wajahmu, hari ini.




Giessen, den 25 Juni, 2012

Thursday, June 21, 2012

1st opinion : J(okowi)akarta



Adalah Joko Widodo. Sosok yang tiba tiba seringkali menjadi penghias isi suratkabar nasional. Pengusaha kelas kakap sekelas Chairul Tanjung, sekelas Aburizal Bakrie ? bukan. Ilmuwan Sekaliber Dr. Nurul Taufiqu Rochman, fisikawan cerdas sekelas Prof. Yohannes Surya ? bukan. Artis Indonesia sekelas Nicholas Saputra atau Dian Sastro Wardoyo ? bukan. Politikus penuh lika liku pengalaman sekelas Akbar Tanjung ? juga bukan. Adalah Joko Widodo, walikota kota Menengan sekelas Surakarta, jawabannya. 
Video berikut akan sedikit menggambarkan mengapa seringkali masuk menjadi penghias suratkabar.




Semenjak Jokowi, (nama panggilan akrabnya) menjabat menjadi walikota Surakarta, banyak sekali gebrakan gebrakan baru yang dibuatnya. Bagaimana caranya mengatasi PKL, mengatasi masalah kesehatan, pendidikan, memperkenalkan Mobil Esemka, mengatur percepatan layanan sipil pemerintahan,  mengurangi perizinan pendirian supermarket dan lain lainnya ,membuatnya lambat laun menjadi pribadi yang namanya dikenal baik di kalangan rakyat, anak muda khususnya. 

Jokowi lah salah satu andalan partai pengusungnya ( PDI-Perjuangan) untuk menjadi Roll Model kepeminpinan daerah. Jokowi bisa menempatkan dirinya bukan menjadi bos masyarakat, tapi menjadi Manager, sekaligus pengayom dan pelindung kepentingan konstituennya. 

Keberhasilan Jokowi memimpin kota Solo, Surakarta  membuat dalam waktu singkat menempatkan Jokowi menjadi pesaing utama dalam pilkada DKI Jakarta sebentar lagi. tidak butuh waktu lama baginya untuk merebut perhatian rakyat jakarta yang mungkin belum pernah bertatap muka langsung dengannya. Kepribadiannya yang ramah mampu mengudang simpati rakyat dan tentu kalangan muda terpelajar. Jokowi di elu elukan oleh banyak orang (termasuk saya) untuk menjadi contoh bagaimana menjadi pengelola daerah yang baik, bagaimana mengubah manajemen birokrasi daerah menjadi terbuka, cepat dan dapat diandalkan sekaligus melibatkan public's participation, hal yang mungkin sekali dirindukan oleh banyak orang. dalam waktu singkat pun, Jokowi sudah memilik beragam alternatif untuk menyelesaikan masalaha dasar Ibukota negara, seperti transportasi, banjir dan ketersediaan ruang terbuka hijau dan ruang publik yang (gratis). 

Singkat kata, semoga Jokowi atau calon yang mungkin lebih baik dari Jokowi menjadi pemimpin DKI Jakarta selanjutnya. 


Selamat Ulang Tahun Jakarta, semoga bisa memilih CEO yang tepat. 
kalo bukan kite kite, siape lagi  ???? 




Wednesday, June 20, 2012

Jiwaku

jiwaku adalah jiwa,
berbentuk falsafi, berdimensi ruhawi
bertranformasi di tiap bilangan tanpa definisi

jiwaku adalah materi
ada di antara gravitasi rasa,  di tiap puncak rindu akan sukma
ada di antara dimensi ruang dan waktu, yang tak memiliki titik temu
ada di tiap rasa jemu mu menghapus kenangan tentangnya(ku) 

jiwaku adalah kenangan
ada di tiap doa dari jiwa pemeluk jiwaku
ada di tiap kalbu dari cinta pemeluk cintaku
ada di tiap nada kromatik dari rasa pemeluk rasaku
Ada di tiap pemeluk theos,  ada di tiap pemegang janji dari janji pemilik segala janjiku

jiwaku adalah satu
tak bisa dikali menjadi dua, atau dibagi menjadi setengahnya

jiwaku adalah cinta.
satu, bukan dua atau setengahnya.
untukmu saja.


Giessen, den.20 Juni 2012