Monday, September 24, 2012

Kepada September

Entah mengapa aku harus menuliskan September pada permulaan
Bukan membujuk Januari berakhir
Memaksa Februari tunduk, 
menyebrangi Maret, 
melompati April lalu menangkap peluk mesra Mei

Juni ku bermekaran, penuh mentari tanpa awan
Juli datang, memaksaku kenakan 
Agustus tiba, menarikmu berlarian memburu hujan

lalu kau datang, tanpa resah dalam keluh kesah
dalam inersi kau pun tetap melaju tanpa pernah terpisah, 
melayang dalam hening sendu, reda dalam  pilu amarah

aku jatuh hati padamu, Septemberku
tepat sebelum Oktober, November atau Desember cemburu padamu
sebelum salju dan angin dingin menjarah hangatmu
sebelum Agustus merebutmu, sebelum purnama Ramadhan tunjukkan surau surau akhir pencarianmu
sebelum logia logia baru mencuci otak dan dogma dogma  membelokkan lidahmu

dalam September megah, kita berucap langit menuju puncak
dalam September megah, kita berjanji langit menuju imaji
dalam September megah, kita menggamitkan jari menengadahkan wajah
dalam September megah, kita saling mencintai


dalam September megah, aku dan dirimu, pasrah



Giessen, kepada September 

7 comments: